Laporan praktikum penjernihan air
BIOTEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN
TEKNOLOGI PENJERNIHAN AIR
Tujuan Praktikum
Mampu merakit alat penyaring air sederhana
Menganalisa hasil penyaringan air kotor dengan alat penyaring air sederhana
Mendeskripsikan manfaat dari setiap komponen alat penyaring air
Landasan Teori
Keadaan alam dinegara kita ini mempunyai hutan yang dapat menyerap air hingga menambah persediaan air tanah.Air tanah yang berasal dari hutan biasanya berwarna jernih dan dapat langsung digunakan.Bagaimana dengan air tanah yang yang berada di perkotaan yang terkadang berwana keruh?air tersebut sudah tercampur dengan polutan sehingga tidak layak digunakan oleh manusia.Air keruh tersebut membawa berbagai kuman dan endapan yang tidak baik untuk kesehatan.Air keruh dapat kita olah sehingga menjadi air yang dapat dikonsumsi,tetapi tetap dengan batasan tertentu.Cara untuk mengolah air keruh menjadi air yang layak untuk dikonsumsi adalah dengan menjernihkannya.oleh karena itu,diperlukan air penyaring air yang dapat mengubah air keruh menjadi air bersih untuk memenuhi kebutuhan minuman dan makan.Alat penyaring tersebut menggunakan bahan dan peralatan yang ada di daerah masing-masing.Alat penyaring juga dpat dimodifikasi bentuk,ukuran,bahan dan alat sesuai dengan kebutuhan daerah setempat.Alat penyaring juga dpat ddigunakan disekolah,rumah atau satu kelompok masyarakat.Dengan membuat penyaring air ,berarti kita telah dapat membantu kelangsungan sumber air dilingkungan sekitar,atau dapat diganti sesuai dengan kebutuhan.Bahan-bahan yang biasanya digunakan adalah batu,pasir,ijuk,kerikil,arang tempurung kelapa,arang sekam padi,tanah liat,biji kelor dan lain-lain.peralatan yang digunakan juga dapat dipilih sesuai alat yang tersedia didaerah masing-masing.
Proses penjernihan/penyediaan air bersih merupakan proses perubahan sifat fisik,kimia dan biologi air baku agar memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum.Tujuan dari kegiatan pengolahan air minum adalah sebagai berikut:
Menurunkan kekeruhan
Mengurangi bau,rasa dan warna
Menurunkan dan mematikan mikroorganisme
Mengurangi kadar bahan-bahan yang terlarut dalam air
Menurunkan kesadahan
Memperbaiki derajat keasaman (PH)
Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan adsorbs. Air sungai atau air sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal dan kemungkinan juga mengandung zat-zat warna, zat pencemar seperti limbah detergen dan pestisida. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas (aluminium sulfat), pasir, korin atau kaporit, kapur tahar, dan karbon aktif. Tawas berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidal, sehingga lebih mudah disaring. Tawas juga membentuk koloidal Al(OH)3 yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar seperti detergen dan pestisida. Apabila tingkat kekeruhan air yang diolah terlalu tinggi, maka selain tawas digunakan karbon akiif. Pasir berfungsi sebagai penyaring. Klorin atau kaporlt berfungsi sebagai pembasmi hama (desinfektan), sedangkan kapur tohor berguna untuk menaikkan pH yaitu untuk menetralkan keasaman yanq terjadi karena penggunaan tawas.
Air kotor adalah air yang tidak hanya sadah, tetapi juga mengandung zat padat atau cair hasil pembu-angan limbah seperti sampah, bangkai, air bekas mencuci, limbah rumah tangga, dan lain-lain. Air ko-tor ini tidak dapat digunakan secara langsung apalagi untuk dikonsumsi. Tetapi, bukan berarti air kotor tidak dapat dimanfaatkan, air ini bisa digunakan setelah mengalami pengolahan. Seperti di kota-kota besar di mana warga sulit mendapat air. Maka dengan pengolahan air sungai akan diperoleh air yang layak digunakan dan juga dikonsumsi.
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat digunakan untuk mendapatkan air bersih, dan cara yang paling umum digunakan adalah dengan mem-buat saringan air, dan bagi kita mungkin yng paling tepat adalah membuat penjernih air atau saringan air sederhana. Perlu diperhatikan, bahwa penyaringan air secara sederhana tidak dapat menghilangkan sepe-nuhnya garam yang terlarut di dalam air. Karena pen-golahan air kotor menjadi air bersih harus dilakukan secara teliti agar kuman yang ada pada air benar-benar sudah tidak ada.
Sistem pengolahan air bersih dengan sumber air baku sungai, tanah dan air pegunungan, dengan skala atau standar air minum, memerlukan beberapa prosses. Mengenai prosses yang perlu diterapkan tergantung dari kwalitas air baku tersebut. Proses yang diterapkan dalam system pengolahan air bersih antara lain:
Proses penampungan air dalam bak penampungan air yang bertujuan sebagai tolak ukur dari debit air bersih yang dibutuhkan. Ukuran bak penampungan disesuaikan dengan kebutuhan (debit air) yang mana ukuran bak 2 kali dari kebutuhan.
Proses oksidasi atau penambahan oksigen ke dalam air agar kadar-kadar logam berat serta zat kimiawi lainnya yang terkandung dalam air mudah terurai.
Proses pengendapan atau koagulasi, proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan bahan koagulan (hipoklorit/ PAC) dengan rumus kimia juga. Proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan teknik lamella plate.
Proses filtrasi (karbon aktif), proses ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang masih terkandung dalam air dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas air agar air yang dihasilakan tidak mengandung bakteri (steril) dan rasa serta aroma air.
Proses terakhir adalah proses pembunuhan bakteri, virus, jamur, makroba dan bakteri lainnya yang bertujuan mengurangi pathogen yang ada, proses ini menggunakan proses klorinator atau sterilisasi dengan menggunakan kaporit.
Alat dan Bahan
Alat:
Gunting
Pisau
Botol bekas ukuran 1,5 L
Penyangga
Bahan:
Batu bata
Ijuk
Arang
Pasir
Kerikul
Batu
Zeolit
Kapas
Karet
Kain penyaring
Prosedur kerja
Menyiapkan 3 botol bekas 1,5 L.Menghilangkan bagian bawah botol
Meletakan pada penyangga
Menyusun bahan penyaring dengan 2 model(1.sesuai arahan dosen, 2.modifikasi),pada ujung botol berikan kapas dan tuutp dengan kain penyangga
Menuangkan air kotor dan mengamati hasil penyaringan
Mencatat hasil pengmatan dalam table meliputi kejernihan air dan kecepatan proses penyaringan.
Data/Hasil Percobaan
No.
Bahan pengamatan
Kecepatan
PH
kejernihan
I
II
III
Awal
Akhir
1.
Tanpa modifikasi
1:14
1:02
40:5
7
6
Bening
2.
Modifikasi
1:03
57:00
46:00
7
6
Bening kekuningan
Analisis dan Pembahasan
Analisis
Pada percobaan ini kita melakukannya di halaman kampus tepatnya disamping laboratorium fisika,dengan menggunakan alat pembersih sederhana kita menggunakannya untuk membersihkan air kotor sebesar 200 ml dengan campuran tanah 100 gram.Kita melakukannya sampai dua kali,pertama yaitu tidak modifikasi dengan urutannya sebagai berikut:
Bata 4 cm
Sabut kelapa 2 cm
Arang kayu 2 cm
Arang sekam 2 cm
Kerikil 3 cm
Ijuk 2 cm
Zeolit 3 cm
Sedangkan percobaan kedua menggunakan modifikasi dengan menggunakan alat dan bahan yang sama akan tetapi berbeda pada urutan peletakannya,urutannya sebagai berikut:
Kerikil 3 cm
Arang sekam 2 cm
Ijuk 2 cm
Bata 4 cm
Serabut kelapa 2 cm
Arang kayu 2 cm
Zeolit 3 cm
Pembahasan
Dalam percobaan kali ini kita bisa mengetahui cara menjernihkan air yang keruh dengan menggunakan bantuan bahan-bahan sederhana disekitar kita serta kita bisa mengetahui kegunaan dari bahan itu sendiri.
Air yang keruh sekalipun bisa menjadi jernih dengan bantuan bahan tersebut, dan melalui tahapan yang telah dijelaskan diatas.
Ketika air keruh dimasukkan kedalam alat penjernih sederhana, maka air yang dihasilkan akan jauh lebih jernih dari air semula karena partikel-partikel suspensi yang membuat air menjadi keruh ukurannya lebih besar dibandingkan dengan kerapatan komponen-komponen penyaring dalam alat penjernih air sederhana tersebut.
Air dapat dijernihkan berdasarkan sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan absorpsi. proses koagulasi terjadi akibat tidak stabilnya sistem koloid yang disebabkan penambahan elektrolit ke dalam sistem koloid tersebut. Sedangkan absorpsi adalah proses ketika permukaan koloid menyertakan zat lain.
Kami melakukan percobaan pada air yang semula keruh,berwarna,dan berbau dan disaring menjadi air bersih tanpa warna dan tidak berbau.
Di antara kedua percobaan tersebut mempunyai hasil yang berbeda,pada percobaan perama pada hasil akhirnya dapat menghsilkan air lebih jernih dibandingkan dengan percobaan yang kedua hal ini dikarenakan susunan yang benar dengan fungsi masing-masing bahan yaitu dari bahan yang berfungsi sebagai penyaring,membunuh bakteri,menghilangan baud an rasa dan terakhirsebagai pertukaran ion,dengan kerapatan yang maxsimal dan juga bahan-bahan yang sebelumnya dicuci sampai bersih sehingga menghasilkan air yang jernih sedangkan pada perobaan yang kedua yaitu dengan memodifikasi bahan mendapatkan hasil air jernih agak kekuningan hal ini dikarenakan bahan-bahan yang tidak dicuci dengan bersih dan kerapatan yang minimal sehingga memungkinkan air tidak melewati bahan dan proses penyaringan yang kurang maximal sehingga menghasilkan air yang bening agak kekuningan.
Dan diantara kedua susunan komponen penyaring yang dapat digunakan secara efektif sebagai bahan penyaring yaitu pada percobaan pertama dengan susunan bahannya yaitu:
Bata 4 cm
Sabut kelapa 2 cm
Arang kayu 2 cm
Arang sekam 2 cm
Kerikil 3 cm
Ijuk 2 cm
Zeolit 3 cm
Kesimpulan dan saran
kesimpulan
Alat penyaring air sederhana
Supaya kita mendapatkan air yang benar-benar bersih, kita tidak cukup hanya sekali melakukan penyaringan akan tetapi kita dapat melakukannya dengan beberapa kali proses penyaringan sehingga dihasilkan air yang benar-benar jernih dan dapat dikonsumsi oleh masyarakat baik secara langsung ataupun dengan proses pematangan terlebih dhulu.
Fungsi dari masing-masing bahan:
Pasir berfungsi untuk menahan endapan kotoran-kotoran halus.
Kerikil berfungsi untuk menyaring material-material yang berukuran besar, contoh: daun-daun yang berada di sungai, lumut, ganggang dll
Ijuk berfungsi untuk menyaring partikel yang lolos dari lapisan sebelumnya dan meratakan air yang mengalir.
Arang berfungsi untuk menyaring/menghilangkan bau, warna, zat pencemar dalam air, sebagai pelindung dan penukaran resin dalam alat/penyulingan air.
Bata berfungsi penyaringan dan member celah agar air dapat keluar
Serabut kelapa berfungsi untuk penyaringan
Zeloit berfungsi untuk pertukaran ion
Pengolahan air bersih memanfaatkan sifat koloid yaitu adsorps dan koagulasi
Cara sederhana untuk mendapatkan air bersih dengan cara penyaringan yang menggunakan alat penyaring air sederhana sederhana
7.2 saran
Apabila kita menggunakan langkah penyaringan air sederhana,maka kita setidaknya melakukan penyaringan hingga 3x atau lebih,supaya kita mendapatkan hasil yang benar-benar jernih.
8.Daftar pustaka
Achmad, Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: penerbit ANDI
Ernawati, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMK Kelas X. Erlangga. Jakarta
Ernawati, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMK Kelas XI. Erlangga. Jakarta
Mobinta,Yuni 2018.Diktat Praktikum IPA.UPS Tegal.Tegal
Diko Susanto, dkk.2014 ALAT PENYARINGAN AIR KOTOR MENJADI AIR BERSIH MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 32, Vol. 10 No. 2, September 2014.Bengkulu
9.Lampiran
Hasil percobaan tanpa modifikasi Hasil percobaan modifikasi
Alat dan bahan. Susunan komponen tanpa modifikasi
Proses penyaringan
TEKNOLOGI PENJERNIHAN AIR
Tujuan Praktikum
Mampu merakit alat penyaring air sederhana
Menganalisa hasil penyaringan air kotor dengan alat penyaring air sederhana
Mendeskripsikan manfaat dari setiap komponen alat penyaring air
Landasan Teori
Keadaan alam dinegara kita ini mempunyai hutan yang dapat menyerap air hingga menambah persediaan air tanah.Air tanah yang berasal dari hutan biasanya berwarna jernih dan dapat langsung digunakan.Bagaimana dengan air tanah yang yang berada di perkotaan yang terkadang berwana keruh?air tersebut sudah tercampur dengan polutan sehingga tidak layak digunakan oleh manusia.Air keruh tersebut membawa berbagai kuman dan endapan yang tidak baik untuk kesehatan.Air keruh dapat kita olah sehingga menjadi air yang dapat dikonsumsi,tetapi tetap dengan batasan tertentu.Cara untuk mengolah air keruh menjadi air yang layak untuk dikonsumsi adalah dengan menjernihkannya.oleh karena itu,diperlukan air penyaring air yang dapat mengubah air keruh menjadi air bersih untuk memenuhi kebutuhan minuman dan makan.Alat penyaring tersebut menggunakan bahan dan peralatan yang ada di daerah masing-masing.Alat penyaring juga dpat dimodifikasi bentuk,ukuran,bahan dan alat sesuai dengan kebutuhan daerah setempat.Alat penyaring juga dpat ddigunakan disekolah,rumah atau satu kelompok masyarakat.Dengan membuat penyaring air ,berarti kita telah dapat membantu kelangsungan sumber air dilingkungan sekitar,atau dapat diganti sesuai dengan kebutuhan.Bahan-bahan yang biasanya digunakan adalah batu,pasir,ijuk,kerikil,arang tempurung kelapa,arang sekam padi,tanah liat,biji kelor dan lain-lain.peralatan yang digunakan juga dapat dipilih sesuai alat yang tersedia didaerah masing-masing.
Proses penjernihan/penyediaan air bersih merupakan proses perubahan sifat fisik,kimia dan biologi air baku agar memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum.Tujuan dari kegiatan pengolahan air minum adalah sebagai berikut:
Menurunkan kekeruhan
Mengurangi bau,rasa dan warna
Menurunkan dan mematikan mikroorganisme
Mengurangi kadar bahan-bahan yang terlarut dalam air
Menurunkan kesadahan
Memperbaiki derajat keasaman (PH)
Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan adsorbs. Air sungai atau air sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal dan kemungkinan juga mengandung zat-zat warna, zat pencemar seperti limbah detergen dan pestisida. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas (aluminium sulfat), pasir, korin atau kaporit, kapur tahar, dan karbon aktif. Tawas berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidal, sehingga lebih mudah disaring. Tawas juga membentuk koloidal Al(OH)3 yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar seperti detergen dan pestisida. Apabila tingkat kekeruhan air yang diolah terlalu tinggi, maka selain tawas digunakan karbon akiif. Pasir berfungsi sebagai penyaring. Klorin atau kaporlt berfungsi sebagai pembasmi hama (desinfektan), sedangkan kapur tohor berguna untuk menaikkan pH yaitu untuk menetralkan keasaman yanq terjadi karena penggunaan tawas.
Air kotor adalah air yang tidak hanya sadah, tetapi juga mengandung zat padat atau cair hasil pembu-angan limbah seperti sampah, bangkai, air bekas mencuci, limbah rumah tangga, dan lain-lain. Air ko-tor ini tidak dapat digunakan secara langsung apalagi untuk dikonsumsi. Tetapi, bukan berarti air kotor tidak dapat dimanfaatkan, air ini bisa digunakan setelah mengalami pengolahan. Seperti di kota-kota besar di mana warga sulit mendapat air. Maka dengan pengolahan air sungai akan diperoleh air yang layak digunakan dan juga dikonsumsi.
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat digunakan untuk mendapatkan air bersih, dan cara yang paling umum digunakan adalah dengan mem-buat saringan air, dan bagi kita mungkin yng paling tepat adalah membuat penjernih air atau saringan air sederhana. Perlu diperhatikan, bahwa penyaringan air secara sederhana tidak dapat menghilangkan sepe-nuhnya garam yang terlarut di dalam air. Karena pen-golahan air kotor menjadi air bersih harus dilakukan secara teliti agar kuman yang ada pada air benar-benar sudah tidak ada.
Sistem pengolahan air bersih dengan sumber air baku sungai, tanah dan air pegunungan, dengan skala atau standar air minum, memerlukan beberapa prosses. Mengenai prosses yang perlu diterapkan tergantung dari kwalitas air baku tersebut. Proses yang diterapkan dalam system pengolahan air bersih antara lain:
Proses penampungan air dalam bak penampungan air yang bertujuan sebagai tolak ukur dari debit air bersih yang dibutuhkan. Ukuran bak penampungan disesuaikan dengan kebutuhan (debit air) yang mana ukuran bak 2 kali dari kebutuhan.
Proses oksidasi atau penambahan oksigen ke dalam air agar kadar-kadar logam berat serta zat kimiawi lainnya yang terkandung dalam air mudah terurai.
Proses pengendapan atau koagulasi, proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan bahan koagulan (hipoklorit/ PAC) dengan rumus kimia juga. Proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan teknik lamella plate.
Proses filtrasi (karbon aktif), proses ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang masih terkandung dalam air dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas air agar air yang dihasilakan tidak mengandung bakteri (steril) dan rasa serta aroma air.
Proses terakhir adalah proses pembunuhan bakteri, virus, jamur, makroba dan bakteri lainnya yang bertujuan mengurangi pathogen yang ada, proses ini menggunakan proses klorinator atau sterilisasi dengan menggunakan kaporit.
Alat dan Bahan
Alat:
Gunting
Pisau
Botol bekas ukuran 1,5 L
Penyangga
Bahan:
Batu bata
Ijuk
Arang
Pasir
Kerikul
Batu
Zeolit
Kapas
Karet
Kain penyaring
Prosedur kerja
Menyiapkan 3 botol bekas 1,5 L.Menghilangkan bagian bawah botol
Meletakan pada penyangga
Menyusun bahan penyaring dengan 2 model(1.sesuai arahan dosen, 2.modifikasi),pada ujung botol berikan kapas dan tuutp dengan kain penyangga
Menuangkan air kotor dan mengamati hasil penyaringan
Mencatat hasil pengmatan dalam table meliputi kejernihan air dan kecepatan proses penyaringan.
Data/Hasil Percobaan
No.
Bahan pengamatan
Kecepatan
PH
kejernihan
I
II
III
Awal
Akhir
1.
Tanpa modifikasi
1:14
1:02
40:5
7
6
Bening
2.
Modifikasi
1:03
57:00
46:00
7
6
Bening kekuningan
Analisis dan Pembahasan
Analisis
Pada percobaan ini kita melakukannya di halaman kampus tepatnya disamping laboratorium fisika,dengan menggunakan alat pembersih sederhana kita menggunakannya untuk membersihkan air kotor sebesar 200 ml dengan campuran tanah 100 gram.Kita melakukannya sampai dua kali,pertama yaitu tidak modifikasi dengan urutannya sebagai berikut:
Bata 4 cm
Sabut kelapa 2 cm
Arang kayu 2 cm
Arang sekam 2 cm
Kerikil 3 cm
Ijuk 2 cm
Zeolit 3 cm
Sedangkan percobaan kedua menggunakan modifikasi dengan menggunakan alat dan bahan yang sama akan tetapi berbeda pada urutan peletakannya,urutannya sebagai berikut:
Kerikil 3 cm
Arang sekam 2 cm
Ijuk 2 cm
Bata 4 cm
Serabut kelapa 2 cm
Arang kayu 2 cm
Zeolit 3 cm
Pembahasan
Dalam percobaan kali ini kita bisa mengetahui cara menjernihkan air yang keruh dengan menggunakan bantuan bahan-bahan sederhana disekitar kita serta kita bisa mengetahui kegunaan dari bahan itu sendiri.
Air yang keruh sekalipun bisa menjadi jernih dengan bantuan bahan tersebut, dan melalui tahapan yang telah dijelaskan diatas.
Ketika air keruh dimasukkan kedalam alat penjernih sederhana, maka air yang dihasilkan akan jauh lebih jernih dari air semula karena partikel-partikel suspensi yang membuat air menjadi keruh ukurannya lebih besar dibandingkan dengan kerapatan komponen-komponen penyaring dalam alat penjernih air sederhana tersebut.
Air dapat dijernihkan berdasarkan sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan absorpsi. proses koagulasi terjadi akibat tidak stabilnya sistem koloid yang disebabkan penambahan elektrolit ke dalam sistem koloid tersebut. Sedangkan absorpsi adalah proses ketika permukaan koloid menyertakan zat lain.
Kami melakukan percobaan pada air yang semula keruh,berwarna,dan berbau dan disaring menjadi air bersih tanpa warna dan tidak berbau.
Di antara kedua percobaan tersebut mempunyai hasil yang berbeda,pada percobaan perama pada hasil akhirnya dapat menghsilkan air lebih jernih dibandingkan dengan percobaan yang kedua hal ini dikarenakan susunan yang benar dengan fungsi masing-masing bahan yaitu dari bahan yang berfungsi sebagai penyaring,membunuh bakteri,menghilangan baud an rasa dan terakhirsebagai pertukaran ion,dengan kerapatan yang maxsimal dan juga bahan-bahan yang sebelumnya dicuci sampai bersih sehingga menghasilkan air yang jernih sedangkan pada perobaan yang kedua yaitu dengan memodifikasi bahan mendapatkan hasil air jernih agak kekuningan hal ini dikarenakan bahan-bahan yang tidak dicuci dengan bersih dan kerapatan yang minimal sehingga memungkinkan air tidak melewati bahan dan proses penyaringan yang kurang maximal sehingga menghasilkan air yang bening agak kekuningan.
Dan diantara kedua susunan komponen penyaring yang dapat digunakan secara efektif sebagai bahan penyaring yaitu pada percobaan pertama dengan susunan bahannya yaitu:
Bata 4 cm
Sabut kelapa 2 cm
Arang kayu 2 cm
Arang sekam 2 cm
Kerikil 3 cm
Ijuk 2 cm
Zeolit 3 cm
Kesimpulan dan saran
kesimpulan
Alat penyaring air sederhana
Supaya kita mendapatkan air yang benar-benar bersih, kita tidak cukup hanya sekali melakukan penyaringan akan tetapi kita dapat melakukannya dengan beberapa kali proses penyaringan sehingga dihasilkan air yang benar-benar jernih dan dapat dikonsumsi oleh masyarakat baik secara langsung ataupun dengan proses pematangan terlebih dhulu.
Fungsi dari masing-masing bahan:
Pasir berfungsi untuk menahan endapan kotoran-kotoran halus.
Kerikil berfungsi untuk menyaring material-material yang berukuran besar, contoh: daun-daun yang berada di sungai, lumut, ganggang dll
Ijuk berfungsi untuk menyaring partikel yang lolos dari lapisan sebelumnya dan meratakan air yang mengalir.
Arang berfungsi untuk menyaring/menghilangkan bau, warna, zat pencemar dalam air, sebagai pelindung dan penukaran resin dalam alat/penyulingan air.
Bata berfungsi penyaringan dan member celah agar air dapat keluar
Serabut kelapa berfungsi untuk penyaringan
Zeloit berfungsi untuk pertukaran ion
Pengolahan air bersih memanfaatkan sifat koloid yaitu adsorps dan koagulasi
Cara sederhana untuk mendapatkan air bersih dengan cara penyaringan yang menggunakan alat penyaring air sederhana sederhana
7.2 saran
Apabila kita menggunakan langkah penyaringan air sederhana,maka kita setidaknya melakukan penyaringan hingga 3x atau lebih,supaya kita mendapatkan hasil yang benar-benar jernih.
8.Daftar pustaka
Achmad, Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: penerbit ANDI
Ernawati, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMK Kelas X. Erlangga. Jakarta
Ernawati, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMK Kelas XI. Erlangga. Jakarta
Mobinta,Yuni 2018.Diktat Praktikum IPA.UPS Tegal.Tegal
Diko Susanto, dkk.2014 ALAT PENYARINGAN AIR KOTOR MENJADI AIR BERSIH MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 32, Vol. 10 No. 2, September 2014.Bengkulu
9.Lampiran
Hasil percobaan tanpa modifikasi Hasil percobaan modifikasi
Alat dan bahan. Susunan komponen tanpa modifikasi
Proses penyaringan
Komentar
Posting Komentar